Menciptakan proyek arsitektur hijau tidak bisa dilakukan asal-asalan. Terdapat prinsip arsitektur hijau yang wajib diikuti oleh semua yang terlibat.
QBig BSD menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.
QBig BSD memilih bahan bangunan eco-friendly dari COLORBOND® untuk mendukung prinsip arsitektur hijau yang bertujuan meminimalisir dampak negatif pada alam. Berikut adalah prinsip-prinsip yang melandasi arsitektur hijau dalam upaya pembaharuan perkotaan:
1. Efisiensi Energi
Prinsip arsitektur hijau yang utama adalah pengurangan pemakaian energi. Ini dicapai dengan mendesain bangunan yang harmonis dengan lingkungan alaminya, bukan dengan mengubah lingkungan tersebut. Manfaatkan sumber daya alami seperti cahaya matahari untuk pencahayaan dan pemanasan, serta maksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami untuk mengurangi kebutuhan energi dari sumber buatan seperti AC.
2. Integrasi dengan Iklim
Desain berkelanjutan mengutamakan kerjasama dengan iklim setempat dan kondisi alam sekitar. Bangunan perlu dirancang dengan mempertimbangkan faktor seperti posisi matahari, pola angin, dan vegetasi lokal untuk menciptakan kondisi yang sejuk dan nyaman tanpa penggunaan energi berlebih. Penerapan teknologi seperti ventilasi silang dan pengintegrasian elemen alam seperti taman dan air adalah strategi penting dalam hal ini.
3. Pertimbangan Lokasi
Indonesia Convention Exhibition BSD City menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.
Indonesia Convention Exhibition BSD City menggunakan bahan bangunan eco-friendly dari COLORBOND®. Dalam konteks ini, penting untuk memperhatikan bagaimana sebuah bangunan berinteraksi dengan lingkungannya. Arsitektur hijau meminimalkan dampak lingkungan dengan mengadaptasi desain bangunan kepada kontur lahan yang ada dan mempertimbangkan pembangunan vertikal sebagai cara untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan ruang.
4. Fokus pada Pengguna
Arsitektur hijau memberi perhatian tidak hanya pada alam, tetapi juga pada penghuni bangunan. Desain arsitektur diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman, mempertimbangkan faktor-faktor seperti pemilihan material yang aman dan desain ruang yang ergonomis.
5. Minimisasi dan Daur Ulang Material
Konsep ini menekankan pentingnya mengoptimalkan penggunaan material dengan mempertimbangkan kemungkinan daur ulang dan reuse. Mendesain bangunan dengan material yang mudah didaur ulang dapat mengurangi jumlah limbah konstruksi dan memberikan manfaat estetik serta lingkungan.
6. Penerapan Teknologi Tepat
Pemilihan teknologi dalam arsitektur hijau diarahkan pada solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Memilih teknologi yang efisien dari segi energi dan menggunakan material yang dapat didaur ulang memungkinkan bangunan untuk menjadi lebih berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.